Susu merupakan suatu bahan makanan dan minuman yang bergizi bagi tubuh. Susu juga diperoleh dari hasil pemerahan hewan seperti sapi, kerbau, kuda, kambing, dan unta. Susu segar juga dapat mudah rusak apabila penanganannya kurang baik, sehingga mempunyai masa simpan yang relatif singkat. Kerusakan susu segar dapat diantisipasi dengan adanya bahan-bahan tambahan dari alam seperti jahe dan andaliman yang dapat dimanfaatkan sebagai antimikroba alami dan bisa diaplikasikan pada berbagai produk pangan. Disamping itu jahe memiliki khasiat sebagai antibakteri selain bisa dimanfaatkan sebagai bumbu masakan, bahan obat tradisional, atau dibuat minuman. Andaliman juga merupakan bahan baku yang memiliki senyawa antimikroba dan antioksidan bagi industri pangan. Secara umum tujuan dari penelitian ini adalah melihat pengaruh dari penambahan ekstrak jahe dan andaliman pada susu sapi pasteurisasi terhadap kualitas fisik susu dan dapat mempertahankan mutu produk pangan dari berbagai kerusakan seperti ketengikan, perubahan warna, dan aroma.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penelitian ini dilakukan berdasarkan ketentuan dalam SNI susu sapi pasteurisasi dengan pengujian organoleptis pada hari ke 1 sampai hari ke 7 dan pengujian pH, pengujian angka lempeng total (ALT) serta pengujian kapang/khamir (AKK) pada hari ke 1, dan 4.
Hasil kombinasi jahe dan andaliman pada susu menunjukkan pada hari ke-1 sampai hari ke-3 pada suhu dingin mampu menjaga mutu susu sapi. Tetapi pada suhu ruang jahe dan andaliman kurang berpengaruh terhadap kualitas susu. Hasil uji angka lempeng total pada susu kombinasi jahe dan andaliman tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh standar SNI. Hasil penambahan Trinatrium sitrat pada susu sapi mampu menekan pertumbuhan bakteri pada hari ke-1 yang disimpan pada suhu dingin. Selain itu penambahan Trinatrium Sitrat dapat mengakibatkan perubahan organoleptis dan pH.