Diabetes melitus tipe 2 terjadi ketika adanya gangguan sekresi insulin secara progresif yang dapat menyebabkan resistensi insulin. Penggunaan obat antidiabetes dalam jangka panjang memiliki efek samping. Oleh karena itu dikembangkan pengobatan tumbuhan herbal yang dianggap lebih aman salah satunya dengan menggunakan tumbuhan ara sungsang. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antidiabetes ekstrak etanol ara sungsang terhadap penurunan kadar gua darah pada mencit putih jantan yang diinduksi aloksan.
Penelitian ini bersifat eksperimental. Tahapan penelitian meliputi
identifikasi tanaman, pembuatan serbuk simplisia, standarisasi simplisia, skrining fitokimia, ekstraksi, serta pengujian aktivitas antidiabetes secara in vivo menggunakan 25 ekor mencit dan dibagi 5 kelompok menjadi Kelompok 1 (kontrol negatif) Na-CMC, kelompok 2 (kontrol positif) metformin, kelompok 3, 4, 5 dengan dosis 75, 150, dan 225 mg/kgbb. Kadar gula darah di tetapkan pada awal puasa, sesudah diberi induksi aloksan, hari ke- 3, 6, 9, 12,15. Kadar gula darah tiap kelompok di analisis secara statistik menggunakan metode one way ANOVA.
Hasil pemeriksaan standarisasi simplisia menunjukkan bahwa parameter standarisasi simplisia memenuhi persyaratan. Hasil pemeriksaan skrining fitokimia menunjukkan bahwa daun ara sungsang mengandung senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, glikosida, dan steroid/triterpenoid. Uji aktivitas antidiabetes pada mencit menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun ara sungsang dosis 225 mg/kgbb mengalami efek penurunan kadar gula darah lebih besar dibanding dosis lainnya.