Penyakit chronic kidney disease stage 5 merupakan penyakit yang memiliki prevalensi yang tinggi di dunia, pada tahun 2018 prevalensi penyakit gagal ginjal
kronik meningkat dari data tahun 2013 yaitu sebesar 0,38%. Gagal ginjal kronik
merupakan suatu keadaan yang dimana ginjal tidak mampu menjalankan fungsinya
dengan normal. Hemodialisa (HD) merupakan salah satu terapi pengganti fungsi
ginjal yang rusak. Pada pasien gagal ginjal kronik pada umunya memiliki kadar
fosfat yang tinggi yang apabila terjadi biasanya kadar kalsium akan terjadi
penurunan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar kalsium dan fosfat
pada pasien penderita chronic kidney disease stage 5 yang menjalani terapi
hemodialisa di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan.
Penelitian ini merupakan deskriptif kuantitatif retrospektif, dimana data
yang diperoleh yaitu data sekunder yang diambil dari rekam medik pasien penderita
chronic kidney disease stage 5 yang menjalani terapi hemodialisa di RSUD Dr.
Pirngadi Kota Medan pada tahun 2022. Pada penelitian ini medapatkan sebanyak
111 penderita gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret-Mei tahun 2023.
Penderita gagal ginjal kronik yang mengalami hipokalsemia sebanyak 7 pasien (6,3%), serta penderita gagal ginjal kronik yang mengalami hiperfosfatemia
sebanyak 86 pasien (77,5%). Berdasarkan hasil uji statistik menggunakan korelasi
Pearson antara kadar kalsium dan kadar fosfat memiliki nilai signifikan pada hasil uji adalah 0.342 yang dimana menunjukkan adanya hubungan yang tidak signifikan (p>0,05). Pada pasien dengan diagnosa gagal ginjal kronik stadium 5 ditemukan kadar kalsium yang normal sedangkan kadar fosfat yang tinggi.