Omset merupakan salah satu hal yang terpenting didalam usaha. Suatu usaha dapat berkembangan apabila omset yang didapat lebih besar daripada pengeluaran rutin yang harus dikeluarkan. Dimana keuntungannya itu bisa digunakan untuk perkembangan daripada usaha tersebut, khususnya usaha apotek. Apotek merupakan tempat dilakukannya pekerjaan kefarmasian yang mempunyai dua fungsi yaitu sebagai bisnis dan pelayanan kefarmasian. Apoteker sebagai pemilik Apotek tidak hanya berbekal untuk ilmu kefarmasian saja tetapi juga mengetahui tentang ilmu ekonomi termasuk manajemen pemasaran Apotek, sehingga perlu adanya cara untuk meningkatkan omset di Apotek. Tujuan penelitian ini untuk melihat peningkatan omset penjualanan di apotek khususnya di beberapa kota medan.
Penelitian ini mengunakan metode deskriptif kuantitatif dengan mengunakan kuesioner yang diberikan kepada Apoteker di apotek. Data dikumpulkan dan hasilnya dianalisa menggunakan SPSS 24 Apotek yang bersedia yang ikut berpartisipasi dalam penelitian ini sebanyak 11 Apotek.
Hasil penelitian dari 11 Apotek menunjukan bahwa persentase terbesar strategi yang digunakan oleh apotek sebesar 17% dengan cara memastikan obat tersedia lengkap, Pemberian diskon sebesar 17%, kerja sama dengan stakeholder yang lain sebesar 2,12%, promosi seperti pemberian Leaflet(2,12%) dan media digital persentasenya kecil sebesar 6,38%. Strategi penjualan di Apotek hanya dilakukan secara konvensional, belum menggunakan digitalisasi.