Seorang bayi dilahirkan memiliki kekebalan tubuh alami yang dibawa dari kekebalan ibunya saat dikandungan, tetapi kekebalan tubuh tersebut hanya dapat bertahan dalam jangka pendek. Salah satu upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan cara pemberian imunisasi dasar lengkap dengan tujuan agar bayi terhindar dari penyakit infeksi. Untuk itu, dalam menetapkan tarif imunisasi perlu dibandingkan dengan kemauan dan kemampuan ibu untuk membayar sejumlah uang demi pelayanan jasa yang diberikan, karena besarnya nilai Willingness To Pay (WTP) dan Ability To Pay (ATP) mempengaruhi tingkat konsumtif pengguna jasa.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apa saja yang merupakan determinan Willingness To Pay (WTP) dan Ability To Pay (ATP) di wilayah kerja Puskesmas Medan Johor dan Klinik Sumiariani Kota Medan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan deskriptif analitik metode cross sectional. Data penelitian diperoleh menggunakan kuesioner terhadap 150 responden. Analisis data dilakukan menggunakan uji chi-square (α=0,05).
Hasil penelitian diperoleh bahwa variabel yang berpengaruh terhadap kemauan membayar (WTP), yaitu pengetahuan untuk puskesmas (p=0,000) dan untuk klinik (p=0,005), dan variabel yang berpengaruh terhadap kemampuan membayar (ATP), yaitu pendapatan untuk puskesmas dan klinik (p=0,000), dan pengeluaran untuk puskesmas dan klinik (p=0,000).