Zebua, Nilsya Febrika and Saputri, Muharni and Fujiko, Muflihah (2022) Toksisitas Galaktomanan Fosfat Biji lamtoro (Leucaena leucocephala). CV. Pena Persada, Jawa Tengah.
Cover buku biji Lamtoro.jpg
Download (364kB) | Preview
Isi Buku Biji Lamtoro.pdf
Download (1MB)
Abstract
Hasil Ekstraksi Galaktomanan biji lamtoro (Leucaena leucocephala [Lam] De Wit.) dianalisis dengan spektrofotometer infra merah, massa molekul dan spektrum H-NMR dan C-NMR. Modifikasi struktur galaktomanan dengan agen pengikat silang trinatrium trimetafosfat dengan perbandingan 1:0, 2:1 dan 1:1 kemudian dilakukan uji toksisitas akut dan subkronik. Toksisitas akut dan subkronik gum fosfat 1:1 dilakukan pada mencit dengan menilai perubahan berat badan, berat organ, kematian, AST dan ALT, serta histologi ginjal dan hati. Toksisitas akut pemberian satu kali dengan dosis 1000, 2000, 5000 mg/kg bb selama 14 hari, sedangkan toksisitas sebkronik pemberian setiap hari dengan dosis 250, 500 dan 1000 mg/kg bb selama 28 hari.
Galaktomanan biji lamtoro menunjukkan bilangan gelombang spektrum infra merah pada 1000-1250 cm. Berat molekul galaktomanan biji lamtoro 1387 dengan base peak 359. Galaktomanan biji lamtoro memberikan dua signal singlet yang berdekatan pada 60 dan 100 ppm C-NMR serta dua signal singlet 6-7 ppm H-NMR.
Toksisitas akut dan subkronik pada mencit galaktomanan fosfat biji lamtoro tidak memberikan perbedaan yang signifikan pada berat organ, makroskopis organ, jumlah kematian hewan uji, nilai AST dan ALT dengan uji SPSS 16.0 menggunakan one way Tukey multiple comparisons dengan p<0,05, sedangkan pada berat badan berbeda signifikan (p>0,05) namun perubahan berat badan <10%. Analisis histologi toksisitas akut organ hati pada dosis 5000 mg/kg bb mengalami karioeksis sel hepatosit, dilatasi vena centralis dan sinusoid, sedangkan pada organ ginjal mengalami hipertropi pada glomerulus, penyempitan kapsul bowman, dan dilatasi pada tubulus proksimal dan tubulus distal pada dosis 5000 mg/kg bb. Analisis histologi toksisitas subkronik organ hati pada dosis 1000 mg/kg bb mengalami karioeksis pada sel hepatosit dan dilatasi pada vena centralis dan sinusoid, sedangkan pada organ ginjal hanya mengalami penyempitan kapsul bowman pada dosis 1000 mg/kg bb.
Item Type: | Book |
---|---|
Subjects: | R Medicine > RS Pharmacy and materia medica |
Divisions: | Fakultas Farmasi > Farmasi |
Depositing User: | Unnamed user with email yola@utnd.ac.id |
Date Deposited: | 12 Oct 2023 07:46 |
Last Modified: | 12 Oct 2023 07:46 |
URI: | http://utndrepository.utnd.ac.id/id/eprint/43 |