Masyarakat Indonesia suka menggunakan obat-obatan tradisional karena lebih mudah diterima lantaran harganya ekonomis dan mudah ditemukan disekitar masyarakat. Kulit batang dan buah (tua) dari Xylocarpus granatum (nyirih) dapat digunakan sebagai pengobatan untuk memulihkan stamina ibu melahirkan, sakit perut, liver, dan juga sebagai bedak. Secara empiris air rebusan daun nyirih digunakan sebagai pengobatan penyakit panas dalam dan diabetes. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung dan menganalisis tingkat toksisitas dan mengetahui secara kualitatif kandungan metabolit sekunder yang terdapat dalam ekstrak kloroform:metanol (2:1) daun nyirih.
Pada penelitian ini digunakan metode eksperimental, diawali dengan pembuatan ekstrak kental kloroform:metanol (2:1) daun nyirih (Xylocarpus granatum) dengan menggunakan metode maserasi menggunakan pelarut Kloroform:Metanol (2:1), kemudian dilakukan pengujian dengan menggunakan Kromatografi Lapis Tipis (KLT), serta melihat aktivitas toksisitas Brine Shrimp Lethality Test (BSLT) dengan menggunakan larva Artemia salina Leach dan analisis data menggunakan Analisa Probit.
Simplisia daun nyirih (Xylocarpus granatum) 300 g menghasilkan ekstrak kental 11,8 g. Kandungan senyawa ekstrak kloroform:metanol (2:1) daun nyirih (Xylocarpus granatum) adalah fenolik, tanin, steroid dan triterpenoid. Hasil uji
kromatografi lapis tipis didapatkan Profil noda secara visual 8 noda, dibawah sinar UV 254 terdapat 9 noda dan dibawah sinar UV 366 terdapat 10 noda pada ekstrak kloroform:metanol (2:1) daun nyirih (Xylocarpus granatum). Hasil analisis probit ekstrak kloroform:metanol (2:1) daun nyirih (Xylocarpus granatum) memiliki nilai >1000 g/ml yaitu sebesar 1773,55 ppm. Ekstrak kloroform:metanol (2:1) daun nyirih (Xylocarpus granatum) disimpulkan tidak mempunyai potensi toksik.