Analisis Kromatografi Lapis Tipis dan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etil Asetat Biji Salak (Salacca zalacca (Gaertn.) Voss) terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli ATCC 25922, Klebsiella pneumoniae, Proteus mirabilis dan Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853

Ramadhani, Ayu Atikah (2022) Analisis Kromatografi Lapis Tipis dan Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etil Asetat Biji Salak (Salacca zalacca (Gaertn.) Voss) terhadap Pertumbuhan Bakteri Escherichia coli ATCC 25922, Klebsiella pneumoniae, Proteus mirabilis dan Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853. Other thesis, Universitas Tjut Nyak Dhien.

[thumbnail of COVER.pdf] Text
COVER.pdf

Download (1MB)
[thumbnail of BAB I.pdf] Text
BAB I.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (562kB)
[thumbnail of BAB II.pdf] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[thumbnail of BAB III.pdf] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (550kB)
[thumbnail of BAB IV.pdf] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (617kB)
[thumbnail of BAB V.pdf] Text
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (411kB)
[thumbnail of DAFTAR PUSTAKA.pdf] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (587kB)
[thumbnail of LAMPIRAN.pdf] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Salak (Salacca zalacca (Gaertn.) Voss) merupakan tanaman asli Indonesia, dapat ditemui hampir diseluruh nusantara. Selama ini, mengkonsumsi salak menyisakan biji salak yang dianggap oleh masyarakat sebagai sampah yang tidak berguna. Kegunaan biji salak sebagai obat masih jarang dilakukan karena biji salak memiliki tekstur yang keras dan tidak mudah hancur, sehingga sangat sulit untuk mengolah biji salak. Kandungan senyawa kimia pada biji salak yaitu tanin diduga berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa kimia pada biji buah salak dari hasil maserasi bertingkat etil asetat biji buah salak untuk diuji aktivitas antibakteri terhadap bakteri gram negatif.
Penelitian yang dilakukan meliputi pengolahan biji salak menjadi serbuk simplisia, pembuatan ekstrak dari simplisia serbuk biji salak yang dilakukan secara maserasi bertingkat menggunakan pelarut etil asetat, penentuan diameter zona hambat ekstrak etil asetat biji salak menggunakan metode difusi agar sumur dan analisis kandungan senyawa kimia yang terdapat pada ekstrak etil asetat biji salak menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT).
Sebanyak 5 kg biji salak kering menghasilkan serbuk simplisia sebanyak 4,8 kg. Hasil maserasi ekstrak etil asetat biji buah salak didapatkan sebanyak 7,26 g ekstrak kental dari 900 g serbuk simplisia. Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan rata-rata diameter hambatan yang paling besar hingga paling kecil terhadap bakteri Escherichia coli ATCC 25922 23,38 mm, Pseudomonas aeruginosa ATCC 27853 22,06 mm, Proteus mirabilis 22,05 mm, dan Klebsiella pneumoniae 18,05 mm pada konsentrasi 100 mg/ml. Hasil analisis Kromatografi Lapis Tipis menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat biji salak mengandung senyawa polifenol, steroid, dan triterpenoid.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Antibakteri, bakteri gram negatif, difusi agar sumur, etil asetat, kromatografi lapis tipis, Salacca zalacca (Gaertn.) Voss.
Subjects: R Medicine > RS Pharmacy and materia medica
Divisions: Fakultas Farmasi > Farmasi
Depositing User: Unnamed user with email yola@utnd.ac.id
Date Deposited: 10 May 2024 04:13
Last Modified: 10 May 2024 04:13
URI: http://utndrepository.utnd.ac.id/id/eprint/137

Actions (login required)

View Item
View Item